FUSHION FOOD: Pengertian, Sejarah, Karakteristik & Contohnya

Tidak bisa dipungkiri masuknya budaya luar terkadang dapat mempengaruhi makanan suatu negara, baik itu bahan yang digunakan, cara mengolah maupun cita rasa yang dihadirkan. Biasanya akan ada kombinasi antara masakan luar dan dalam negri sehingga muncul sebuah hidangan baru atau yang kita kenal dengan sebutan fushion food.

Fushion Food kebanyakan sudah disesuaikan dengan lidah lokal sehinnga bisa diterima dengan baik dan disukai banyak orang. Selain itu dengan adanya fushion food menjadikan makanan lebih bervariasi sehingga tidak terasa membosankan.

Nah, untuk Anda yang masih penasaran apa yang dimaksud dengan fushion food? apa saja kelebihannya dan contohnya sebaiknya simak pembahasan lengkapnya dibawah ini.

Pengertian Fusion Food

Apabila kita lihat dari segi bahasa, fushion berarti kombinasi beberapa bahan, bentuk serta teknik pengolahan pangan yang digunakan. Sedangkan food sendiri berarti makanan.

Sehingga dapat dimaknai bahwa fusion food merupakan makanan yang dibuat dengan berbagai kombinasi bahan, tetapi rasanya masih bisa diterima lidah lokal namun dengan sentuhan cita rasa Internasional.

Jadi singkatnya, fusion food adalah makanan yang dibuat dari beberapa unsur kuliner, biasanya dari 2 negara atau bisa lebih menjadi inovasi masakan baru yang memiliki nilai kreatif dan inovatif dalam citarasa.

Fusion food biasanya perpaduan dari makanan negara barat dan timur. Bukan hanya bahannya, tetapi juga rempah atau bumbunya hingga teknik pengolahannya. Misalnya saja pada menu fusion food Indonesian Western.

Resep fusion food sudah banyak bertebaran di media dan dapat Anda praktekkan langsung. Contoh fusion food Indonesia misalnya burger nasi rendang, steik tempe dan lainnya. Untuk resep fusion food Indonesia Jepang contohnya sushi rendang.

Contoh fusion food yang gampang dibuat misalnya spaghetti rendang dan burger mie. Atau menu ringan seperti 5 resep fusion food pastry contohnya Panada Bolognaise, cake kentang keju kornet, serabi pizza, cake talam pisang dan croissant geprek.

Baca juga : Kebab Adalah: Sejarah, Ciri Khas, Jenis, Bahan dan Cara Membuat

Sejarah Fusion Food

Sejarah Fusion Food

Kehadiran fusion food sebenarnya karena adanya pertukaran budaya, arus globalisasi yang terus dan semakin pesat, hingga pergerakan industri kuliner, yang membuat terciptanya inovasi di bidang kuliner itu sendiri.

Sejarah fusion food tercatat mulai sekitar tahun 1970’an. Koki Wolfgang Puck sekaligus pemilik Chinois Restaurant, California, menyajikan menu baru yaitu fusion food. Hingga kemudian fusion food semakin populer dan pucaknya pada 1990’an.

Masuknya perbumbuan dari Eropa dan Amerika ke kawasan Asia dan sebaliknya, mampu membuat fusion food semakin menjamur. Misalnya saja makanan dari suatu negara yang dikenal hingga ke negara lain dan kemudian dikembangkan menggunakan citarasa lokal.

Seperti halnya sushi khas Jepang, yang populer ke berbagai penjuru negara. Di Amerika, sushi kemudian dikembangkan dengan penambahan bentuk dan isian, misalnya menggunakan mayonnaise atau keju, yang lebih pas di lidah masyarakat setempat.

Jenis-Jenis Fusion Food

Jenis-Jenis Fusion Food

Jenis-jenis fusion food secara umum bisa dibagi menjadi 3 menurut Evangelista, M.T (2013:12). Adapun ketiga jenis tersebut meliputi :

1. Sub-Regional Fusion

Menggabungkan beberapa masakan lokal dalam sebuah negara yang memiliki kesamaan pada pola makanan. Contohnya masakan dari 2 daerah yang berbeda di Indonesia. Seperti sate ayam Ponorogo dengan kuah padeh khas Padang, clorot dengan isian selai srikaya, SoRa (soto rawon), kombinasi masakan Jawa dan Bali.

2. Regional Fusion

Sedangkan regional fusion menggabungkan masakan dari beberapa negara yang masih dalam satu benua, misalnya masakan Indonesia dan Jepang. Contohnya pada resep fusion food Indonesia Korea misalnya sate lilit daging kimchi. Ada juga fusion food salmon lodeh, gudeg sushi dan lainnya.

3. Continental Fusion

Terakhir ada continental fusion yang menggabungkan masakan dari negara yang berbeda benua, misalnya negara di Benua Asia dan Eropa atau Asian-Western food. Contohnya pada resep fusion food Indonesia Eropa pizza dengan topping ayam rica-rica, pizza rendang, spaghetti Aglio Olio sambel dabu, Burgushi (burger dan sushi) dan sebagainya.

Selain itu, pengklasifikasian jenis fusion food oleh David Farbecher, ahli fusion food Pitsburgh, Amerika, antara lain:

  • Fusion food gabungan sebuah jenis makanan dari suatu negara yang disajikan dengan teknik negara lain. Misalnya masakan Jepang yang diberikan sentuhan akhir bergaya Eropa.
  • Fusion food gabungan 2 jenis masakan dari 2 negara, yang memiliki cita rasa berbeda dan menciptakan menu baru. Misalnya masakan Jawa yang dimasak dengan teknik Jepang ala-ala teppayaki.
  • Fusion food gabungan sebuah makanan dari 2 negara berbeda tetapi masih dalam sebuah hidangan atau satu pot. Misalnya pizza yang adonannya tipis (Italia) tetapi topping yang digunakan mengadopsi California atau California pizza.

Baca juga : Sandwich Adalah: Sejarah, Fungsi, Komposisi, Macam & Jenisnya

Karakteristik Fusion Food

Karakteristik Fusion Food

Selanjutnya, ada beberapa karakteristik fusion food yang terdapat pada masakan hasil penggabungan, di antaranya yaitu:

  • Fusion food yang baik akan berfokus pada inovasi dan kreativitas
  • Bahan yang digunakan berkualitas
  • Adanya keberagaman rasa, teknik dan komposisi
  • Adanya nutrisi/gizi atau pun kesehatan
  • Fusion food yang baik akan berfokus pada tingkat persaingan (kompetisi) dan pasar
  • Pemanfaatan teknologi yang turut berperan

Syarat Fusion Food

Walau demikian, untuk membuat fusion food juga ada beberapa persyaratan yang harus dilakukan agar tidak merusak citra dari masakan asli yang digabung-gabungkan. Syarat fusion food antara lain:

  • Paham akan resep dan citarasa makanan aslinya yang akan dibuat menjadi menu fusion food.
  • Paham terhadap teknik memasak yang baik, sehingga tidak merusak kualitas bahan dan citarasa masakan.
  • Dapat menggabungkan 2 masakan dengan gaya, citarasa dan budaya yang berbeda.
  • Dapat menciptakan rasa yang masih bisa dinalar (logis), sehingga tidak merusak tekstur dan rasa masakan.

Prinsip Fusion Food

Kemudian yang juga harus dipahami adalah prinsip-prinsip fusion food itu sendiri, yang meliputi:

  • Baik pengolahan maupun penyajian makanan, mengutamakan unsur artistik (seni), melalui gabungan bahan-bahan serta teknik memasaknya yang kreatif.
  • Mengkombinasikan gaya, budaya serta citarasa beberapa makanan yang beda.
  • Mengkombinasikan tradisi makanan pada sebuah budaya, melalui rempah-rempah serta citarasa, sehingga terciptalah menu baru.
  • Tetap menggunakan teknik pemasakkan yang sama, hanya saja bahan-bahannya ada yang diganti komposisinya.

Baca juga : Salad Adalah: Pengertian, Fungsi, Komposisi, Macam dan Jenisnya

Kelebihan dan Kekurangan Fusion Food

Kelebihan dan Kekurangan Fusion Food

Lantas, apa saja kelebihan fusion food yang turut meramaikan jagad perkulineran dunia? Kelebihan fusion food itu seperti:

  • Membuka peluang masyarakat untuk bisa menunjukkan daya kreativitas dan inovasinya pada dunia kuliner. Misalnya dari 10 contoh fusion food yang bisa Anda memicu ide, seperti steik tempe, kebab nasi padang, croffle, sushi roll, indomie goreng carbonara dan lain-lain.
  • Menjadi tempat menuangkan ide-ide chef pada dunia kuliner.
  • Membuat citarasa masakan berbagai negara dikenal luas, melalui fusion food.
  • Untuk para pemuda yang suka tantangan di bidang kuliner, fusion food menjadi salah satu cara untuk membuat perubahan baru.
  • Dapat mengobati rindu akan masakan asalnya, khususnya bagi orang yang tinggal di tempat lain (luar negeri).

Di sisi lain, fusion food juga memiliki kekurangan sebagai dampak negatif yang mungkin akan terjadi, seperti halnya:

  • Dapat menghilangkan resep masakan tradisional atau lokal.
  • Berpotensi memberikan penilaian negatif pada sebuah sajian, ketika dalam membuat fusion food tidak mengunakan bahan dan teknik pengolahan yang kurang/tidak sesuai.
  • Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam membuat fusion food bisa jadi lebih sulit dicari, khususnya jika ingin membuat menu fusion food dari negara lain.
  • Butuh skill khusus jika Anda ingin menciptakan menu masakan fusion food.
  • Jika Anda ingin menjual menu fusion food, maka butuh promosi yang baik dan ekstra dalam mengenalkan masakan tersebut. Apalagi jika masyarakat sudah biasa menikmati hidangan lokal

Jadi itulah pembahasan mengenai fushion food. Makanan ini memang hadir dengan membawa kelebihan dan kelemahannya sendiri, namun kita sebagai penikmat pastinya turut senang dan bisa menerima masuknya budaya luar dalam bentuk hidangan yang bisa disesuaikan dengan lidah lokal.

Leave a Comment