STEAK Adalah: Sejarah, Macam Bagian, Jenis & Tingkat Kematangan

Steak adalah jenis makanan mewah yang biasa dihidangkan di restoran berbintang ataupun rumah makan kelas atas. Menu berbahan dasar daging sapi ini memang rasanya sangat nikmat, apalagi jika di olah dan di bumbui dengan benar maka bisa menambah cita rasa yang diberikan.

Penggunaan daging steak sendiri tidak sembarangan, bahkan ada grade-grade nya tersendiri dan inilah yang berpengaruh terhadap harga jualnya. Tapi meski demikian, ada pula steak kaki lima yang dijual di tendaan dengan harga yang lebih terjangkau. Mungkin tujuannya disini agar steak juga bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Nah, tapi sebenarnya apa sih itu steak? ada apa saja macamnya. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang steak bisa simak penjelasan di bawah ini.

Apa itu Steak?

Apa itu Steak

Steak adalah jenis hidangan berbahan dasar daging sapi yang dipanggang dengan tingkat kematangan yang spesifik. Adapun tingkat kematangan ini bisa dipilih sesuai permintaan yang akan berpengaruh terhadap tekstur dan juga rasa.

Yang menjadikan steak ini sangat speasial adalah pemilihan dagingnya tidak boleh sembarangan, tingkat kematangannya juga harus di atur sedemikian rupa serta seasoing-nya harus tepat untuk bisa mengeluarkan rasa gurih dan nikmat dari daging sapi itu sendiri.

Biasanya steak dipotong dalam ukuran yang besar, hal ini akan terlihat lebih menarik dan membangkitkan selera makan. Semantara cara makannya bisa menggunakan pisau makan dan garpu.

Perlu Anda tahu bahwa di setiap 100 gram steak yang dihidangkan, terdapat sekitar 270 kilo kalori, sedangkan kadar kolesterolnya relatif rendah atau hanya sekitar 78 miligram saja.

Steak biasanya dihidangkan sebagai sajian main course dan ditemani dengan sayuran seperti kentang, brokoli, wortel dan buncis.

Sejarah Steak

Sejarah Steak

Makanan steak muncul sejak abad pertengahan atau sekitar abad ke-15 tepatnya di daratan Eropa. Kala itu steak berasal dan diperkenalkan oleh bangsa spayol ke meksiko. Steak dibuat dari daging merah yang dipotong tebal tanpa banyak menggunakan bumbu apapun sehingga dari segi rasa masih sangat original (daging segar).

Adapun daging yang biasa digunakan steak pada saat itu adalah daging rusa, tapi setelah daging rusa mulai sulit untuk didapatkan maka digantilah dengan daging sapi. Karena di abad ke-16 bangsa spanyol dan perancis mulai memelihara sapi.

Kemudian di abad ke-18 kepopuleran steak daging sapi mulai mencuat, hal ini mengakibatkan permintaan daging sapi terus meningkat khususnya di wilayah Amerika. Orang disana kebanyakan mengonsumsi steak dengan ditemani minuman wine saat makan malam atau ketika menjamu seseorang.

Lalu di abad ke-19, steak mulai dikombinasikan dengan berbagai macam bumbu dan saus. Di Indonesia sendiri, makanan steak lebih akrab disebut dengan bistik karena terpangur oleh Belanda.

Macam-Macam Daging Steak

Macam Macam Bagian Daging Steak

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, steak itu ada banyak sekali macamnya. Hal ini dibedakan beradasarkan bagian daging mana yang digunakan karena setiap bagiannya punya nama tersendiri.
Untuk lebih jelasnya bisa simak macam-macamnya seperti berikut ini:

1. Wagyu

Wagyu adalah daging sapi kelas atas atau yang paling populer yang berasal dari Jepang. Apabila dijadikan sebagai steak, harganya bisa sangat mahal karena dari segi rasa sangatlah lezat, empuk dan lembut. Adapun kata wagyu sendiri berasal dari jenis sapi peliharaan yang diberikan makan biji-bijian.

Dalam klasifikasi daging wagyu sendiri masih memiliki 12 grade mulai dari grade pertama sampai dengan grade 12. Jadi untuk informasi per 100 gram hidangan steak wagyu terkandunga 286 Kkal, proteinnya sebesar 23.3 gram serta 17.85 gram lemak.

2. Tenderloin

Tenderloin adalah adalah pilihan steak yang menggunakan daging di dekat ekor sehingga lebih minim lemak dan juga tidak alot ketika di olah menjadi steak. Dari segi rasa, steak tenderloin sangat lembut dan enak. Apalagi jika dibumbui dengan bumbu steak khusus tentu bisa menciptakan rasa yang istimewa.

Namun bagian tenderloin ini secara kandungan gizi memiliki jumlah kalori 247 kkal, 19 gram lemak serta protein 20 gram per setiap 100 gram yang disajikannya. Ada banyak restoran yang memiliki pilihan menu tenderloin steak karena bagian ini cukup banyak digemari masyarakat Indonesia.

3. Sirloin

Sirloin adalah jenis steak yang menggunakan bagian daging sapi has dalam tepatnya diatas daging tenderloin atau lebih mudahnya dekat dengan tulang ekor sapi. Steak sirloin ini memang tidak seempuk daging tenderloin karena sedikit memiliki otot, namun dengan pengolahan yang tepat maka rasanya bisa tetap empuk karena seratnya halus.

Dalam setiap 100 gram sajian steak sirloin, maka terkadung 201 kkal, 12.7 gram lemak serta 20.3 gram protein. Adapun harga jual dari steak bagian ini lebih murah jika dibandingakn dengan sebelumnya.

4. Rib Eye

Rib Eye adalah jenis steak yang menggunakan bagian daging tepatnya dekat dengan punggung sapi bagian tengah. Mengapa rib eye ini bisa menjadi favorit di kalangan pencinta steak? karena saat dipanggang, daging rib eye menghasilkan tekstur yang lembut dan juicy.

Pemberian nama rib eye sendiri karena potongan daging rib eye ini akan membentuk seperti bentuk mata. Semantara di setiap 100 gram penyajian rib eye steak maka terkandung 161 kalori, 8.3 gram lemak dan 21 gram protein. 

Selain sangat enak dipanggang dijadikan steak, bagian rib eye daging sapi juga sangat cocok direbus untuk makanan seperti sup ataupun hidangan lain yang berkuah segar.

5. Tomhawk

Tomhawk adalah jenis daging sapi yang letaknya dibagian punggung atau rusuk sapi. Bagian ini juga sangat enak dijadikan steak karena tekstur dan rasanya tidak jauh berbeda dengan rib eye.

Yang menjadi kelebihan dari steak tomahawk ini adalah Anda bisa menikmati daging sapi panggang langsung bersamaan dengan tulang rusuk sapi. Adapun per 100 gram tomahawk steak mengandung 161 Kkal, 8.3 gram lemak dan 20.13 gram protein

6. T-Bone

T-Bone adalah jenis daging steak yang diambil dari bagian punggung sapi antara sirloin dan tenderloin. Mengapa dinamakan T-Bone? karena dalam bagian daging tersebut terdapat tulang di tengahnya. Daging T-Bone ini rasanya sangat gurih dan juga empuk, apalagi jika di panggan dengan tingkat kematangan yang tepat.

Jika Anda mengonsumsi T-Bone Steak per 100 gramnya mengandung 212 Kkal, 1.431 gram lemak serta 19.39 gram protein. Karena dalam sajian T-Bone Steak disertakan tulang didalamnya, maka dari segi harga juga jauh lebih ekonomis.

7. Flank

Flank adalah jenis steak yang dibuat dengan menggunakan bagian perut sapi. Dari segi rasa tetap enak, namun secara tekstur lebih alot jika dibandingkan dengan bagian lainnya. Karena kita tahu bahawa dibagian perut sapi terkadung banyak masa oto.

Adapun setiap 100 gram sajian Flank Steak terkandung 155 Kkal, 1.17 gram lemak serta 21.22 gram protein. Bagi Anda yang ingin mencoba kelezatan steak bagian ini saya sarankan milih tingkat kematangan medium rare saja.

Tingkat Kematangan Steak

Tingkat Kematangan Steak

Perbeda dengan jenis makanan lainnya, kalau kita datang ke restoran steak maka kita bisa memilih tingkat kematangan steak sesuai yang kita inginkan. Biasanya para server atau waiters akan menanyakan hal tersebut kepada customer.

Untuk itu sebelum Anda bingung menetukan tingkat kematangan mana yang tepat untuk steak yang Anda piliha sebaiknya simak informasi tingkat kematang steak di bawah ini

1. Well Done

Well Done adalah tingkat kematangan steak secara sempurna baik bagian luar ataupun dalam. Adapun ciri dari tingkat kematangan ini yaitu warna daging akan terlihat kecoklatan dibagian disetiap sisinya.

Biasanya untuk mendapatkan tingkat kematangan ini para chef memerlukan waktu panggang sekitar 6 menit untuk setiap sisinya.

Namun jika Anda memilih tingkat kematangan well done, maka tekstur daging akan terasa sedikit keras terutama dibagian luarnya. Meski demikian rata-rata orang Indonesia sudah terbiasa dan suka dengan tingkat kematangan yang satu ini.

2. Medium Well Done

Medium Well Done adalah pilihan tingkat kematangan steak yang mana tidak sematang well done, atau masih dibawahnya. Adapun lama waktu untuk menghasilkan tingkat kematangan ini sekitar 5 menit untuk setiap sisinya .

Untuk tampilan steak dengan kematangan ini, bagian luarnya akan kecoklatan tapi di bagian dalam masih empuk namun tetap matang. Adapun tingkat kematangan ini bisa dibilang sangatlah cocok dengan lidah orang Indonesia.

3. Medium

Medium adalah tingkat kematangan daging steak 60% persen disetiap sisinya, atau bisa juga dibilang tingkat kematangan daging setengah lebih sedikit.

Jadi jika Anda memesan tingkat kematangan medium, daging steak yang dihidangkan akan berwarna masih merah kecoklatan. Untuk mendapatkan tingkat kematangan ini, seorang chef akan memerlukan waktu 4 menit disetiap sisinya.

4. Medium Rare

Medium Rare adalah tingkat kematangan steak 50%. Meskipun demikian seorang chef tetap akan membuat bagian tepi dagingnya sedikit lebih kering agar menggugah selera atau sekitar 3.5 menit.

Bahkan para koki akan merekomendasikan tingkat kematangan medium rare untuk bagian-bagian daging sapi tertentu.

5. Rare

Rare adalah tingkat kematangan steak yang dilakukan selama 2 menit untuk setiap sisinya sampai mendapatkan warna sedikit keabuan. Tidak semua orang menyukai tingkat kematangan ini, apalagi jika tidak dibarengi dengan pilihan daging yang tepat akan terasa seperti daging mentah dan pastinya kurang cocok untuk lidah orang Indonesia.

6. Bleu 

Bleu steak adalah tingkat kematangan paling rendah dalam penyajian sebuah hidangan steak. Meski demikian bukan berarti daging tidak dimasak sama sekali. Jadi untuk mendapatkan tingkat kematangan bleu steak sangatlah susah, perlu teknik khusus. 

Biasanya orang Perancis yang terbiasa dengan tingkat kematangan ini, karena mereka sangat menyukai olahan steak yang matang hanya dibagian luar melainkan bagian dalamnya masih mentah.

Resep Steak Sapi Simple

Resep Steak

Untuk Anda yang ingin membuat stak daging sapi sendiri dirumah, saya ada resep yang bisa dicoba. Caranya simpel dan tidak banyak bahan seperti berikut.

Bahan Utama

  • 500 gr daging sapi
  • garam dan merica bubuk secukupnya

Bumbu saus

  • 1/2 siung bawang bombay, cincang
  • 1 siung bawang putih
  • 1 sdm margarin
  • 1 sdm kecap manis
  • 2 sdm saus tiram
  • 3 sdm saus tomat
  • 1 sdm kecap inggris
  • 200 ml air/secukupnya
  • 2 sdm maizena, larutkan dengan sedikit air
  • garam, gula dan lada bubuk secukupnya

Bahan pelengkap

  • Buncis rebus
  • Wortel rebus
  • jagung rebus
  • kentang goreng

Cara membuat Steak

  • Lumuri potongan daging dengan campuran garam dan merica, lalu panggang dengan menggunakan margarin atau minyak yang telah dipanaskan terlebih dahulu. Pastikan untuk memasak hingga matang di kedua sisi. 
  • Selanjutnya, tumis bawang bombay hingga menjadi layu, lalu tambahkan bawang putih. Lanjutkan proses menumis hingga aroma harum tercium, kemudian masukkan seluruh jenis saus yang diperlukan, dan aduk rata.
  • Tambahkan gram, gula, serta lada bubuk sesuai selera, dan lakukan uji rasa. 
  • Untuk mengentalkan saus, campurkan maizena ke dalam campuran bumbu. 
  • Saus yang telah siap ini kemudian dapat dituangkan di atas steak bersama dengan pelengkap sayuran. Dengan demikian, hidangan siap disajikan.

Jadi itulah informasi mengenai apa itu steak lengkap dengan jenis-jenis serta tingkat kematangan yang bisa dipilih. Mungkin steak ini bukan makanan yang merakyat, tapi sekiranya kita bisa mencobanya sekali-kali untuk merasakan nikmatnya hidangan lezat berbahan dasar daging sapi yang satu ini.

Leave a Comment